LANGKAH RITMIS KAKI ANJING
Puisi Hari Jogja
Berjalan dengan keempat kakinya menyusur lorong gelap kota,
dimana wanita-wanita berkutang saja
melongok lewat jendela kamarnya dan laki-lakinya menyulut rokok hingga membara.
Suara langkah serupa kerikil menimpa genting,
begitu ritmis beradu kuku dan ubin,
gelak tawa dan desahan kecil-kecil si anjing masih sibuk dengan lorong gelapnya,
sedang aku masih sibuk menyantap beberapa tusuk sate telur puyuh
sembari menatap ngeri pada malam kotaku.
harijogja
Saturday, March 17, 2012