ANAK BULAN
Puisi Wahyuni Nur Kumala Emha
Telah ku coba merangkum aksara yang kau torehkan diatas putihnya kertas
Menyemat keagungan yang masih setia pada wiwit kehdupan
Bersama relief yang masih terpatri dngan analog minggu lalu
Dengan gemuruh pula yang terdengar parau ditelinga
Raganya masih terombang-ambing diatas katar
Mengajaknya menepi hampiri apsari
Tapi dia masih sedia bertandang tuk merabas air matamu
Kelukur batinku ketika kau harus ikut menghilang bersama cengkar
Ach....
Ku terpaku pada zora pagi itu
Menerima segala idiom yang mereka katakan padaku
sia-sia..
Tabiatku memang harus seperti ini
Harusnya aku pergi lalu hilang dibalik anak bulan
Saturday, March 17, 2012