Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “ Skizo “ yang artinya retak atau pecah (split), dan “ frenia “ yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian ( Hawari, 2003 ). Faktor Penyebab Skizofrenia : Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya skizofrenia, antara lain : sejarah keluarga, tumbuh kembang di tengah-tengah kota, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stress yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan. Bagaimana mengatasi Gejala Skizofrenia ? Ada beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi gejala skizofrenia, antara lain belajar menanggulangi stress, depresi, belajar rileks, dan tidak menggunakan alcohol ataupun obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter serta segera berkonsultasi ke dokter / psikiater, bantuan dari orang-orang terdekat, terutama Keluarga.
Pada skizofrenia fase aktif, penderita mudah terpukul oleh problema yang sederhana sekalipun. Kurangi pemberian tanggung-jawab agar tidak membebani penderita dan mengurangi stress jangka pendek. Tetapi dengan mengambil semua tanggung-jawabnya, akan menimbulkan ketergantungan dan problema lain di kemudian hari. Penderita skizofrenia mungkin menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal. Agar lebih memahami, cobalah berkomunikasi dengan cara lain dan mengajak melakukan aktivitas bersama-sama seperti mendengarkan musik, melukis, menonton televise atau menunjukkan perhatian tanpa harus bercakap-cakap. Jangan membicarakan penderita jika penderita skizofrenia tidak ada. Penderita skizofrenia biasanya perhatian (sensitive) dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Bukti bahwa skizofrenia adalah penyakit biologis berbasis otak mempunyai perkembangan pesat selama dua dekade terakhir. Bukti baru-baru ini telah juga telah didukung dengan sistem pencitraan otak dinamis yang sangat tepat menunjukkan gelombang pengalihan jaringan yang terjadi di otak yang menderita skizofrenia.
[dari versi berbahasa Inggris: http://www.schizophrenia.com/history.htm]
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antar pribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang panca indra).
Ciri-ciri penderita skizofrenia antara lain; ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang atau berputar-putar. Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin. Skizofrenia pada umumnya disebabkan oleh halusinasi, delusi, gangguan pemikiran dan juga biasanya disebabkan oleh kehilangan ciri khas atau fungsi normal seseorang.
Daftar pustaka:
- http://www.schizophrenia.com/history.htm
- http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1617336-seputar-dunia-skizofrenia/
- http://www.facebook.com/pages/Komunitas-Peduli-Skizofrenia-Indonesia/359467152692
- Buku: Iman Setiadi Arif, Refika Aditama, Bandung, 2006