Hari ini merupakan hari yang membosankan dan menjemukan, karena tidak ada kekgiatan apapun yang dapt dilakkukan, maklum saja karena hari ini adalah hari minggu, yaitu merupakan hari libur.:)
Karena tidak ada yang dapat saya kerjakan kemudian saya melirik kearah meja komputer yang tertata seperti mainan robot berantakan. hehe.
Akhirnya dengan bantuan besi kecil sebagai alat pembantu untuk menghidupkan tombol power saya berhasil menghidupkan komputer dan langsung OL (online).
Berbekal bantuan mbah google saya melakukan googling kebanyak situs dengan keyword yang bermacam-macam.
tapi saya kemudian menghentikan proses pencarian saya setelah saya membaca artikel yang berjudul :
karena para guru dijaman sekarang ini banyak yang selalu ingin ditempatkan dikota, hal ini disebabkan karena kehidupan dikota lebih menyenangkan daripada di daerah terpencil.
Padahal Guru harus tahu bahwa apabila sang guru mengabdikan hidupnya di Desa terpencil, maka gelar guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa merupakan seburtan yang abadi dan kekal.
Karena tidak ada yang dapat saya kerjakan kemudian saya melirik kearah meja komputer yang tertata seperti mainan robot berantakan. hehe.
Akhirnya dengan bantuan besi kecil sebagai alat pembantu untuk menghidupkan tombol power saya berhasil menghidupkan komputer dan langsung OL (online).
Berbekal bantuan mbah google saya melakukan googling kebanyak situs dengan keyword yang bermacam-macam.
tapi saya kemudian menghentikan proses pencarian saya setelah saya membaca artikel yang berjudul :
SYAWAL GULTOM: Distribusi Guru Akan Diratakan
Dan saya mengambil kesimpulan bahwa Saya setuju seperti yang dikatakan bapak syawal Gultom yaitu, perlu ada usaha lebih dalam untuk mengatur distribusi guru yang selama ini banyak bertumpu di daerah perkotaan, agar mau ditugaskan ke daerah terpencil.Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Syawal Gultom mengatakan, Kemdiknas telah mengantisipasi masalah tersebut sejak lama dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan guru. Namun, kebijakan untuk penerimaan guru ada di daerah, yaitu kabupaten/kota.
"Karena itu, Kemdiknas sudah menginisiasi peraturan bersama dengan kementerian terkait untuk mengatur penerimaan guru," jelas Syawal dalam menaggapi kekhawatiran yang disampaikan oleh anggota DPD asal Jawa Timur Abdul Sudarsono pada rapat kerja dengan Kementerian Pendidikan Nasional, di Gedung Nusantara V, DPD-RI, Selasa (14/06).
Sebagaimana diketahui, pada rapat kerja tersebut Dewan Perwalikan Daerah (DPD) meminta agar Kementerian Pendidikan Nasional mengantisipasi pensiun massal para guru pada 2012. Karena diperkirakan sebanyak 300 ribu guru seluruh Indonesia akan pensiun pada 2012, dan 34 ribu pada 2014, termasuk 25 ribu di antaranya adalah guru sekolah dasar. Pensiun massal dilatarbelakangi adanya pengangkatan guru secara massal yang terjadi di era `1980-an.
Syawal menyampaikan bahwa pada dasarnya rasio guru dan siswa di Indonesia secara nasional tidaklah kurang. Hanya saja distribusinya tidak merata. Untuk itu, perlu ada usaha lebih dalam untuk mengatur distribusi guru yang selama ini banyak bertumpu di daerah perkotaan, agar mau ditugaskan ke daerah terpencil.
Guna mendukung program tersebut, salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan tunjangan profesi yang layak bagi mereka yang mau mengajar di daerah pelosok.
karena para guru dijaman sekarang ini banyak yang selalu ingin ditempatkan dikota, hal ini disebabkan karena kehidupan dikota lebih menyenangkan daripada di daerah terpencil.
Padahal Guru harus tahu bahwa apabila sang guru mengabdikan hidupnya di Desa terpencil, maka gelar guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa merupakan seburtan yang abadi dan kekal.