REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sedang menjalani diet untuk mengurangi berat badan. Staff Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mengatakan presiden melakukan program diet SBY atas saran dari ahli gizi. "Jadi ternyata kita dapat pemahaman baru, dari seorang ahli gizi bahwa umur tertentu, makanannya harus begini-begini. Pak SBY ikuti itu dengan disiplin," ujarnya, ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (18/5).
Dalam pola diet itu, pukul 07.00 pagi Presiden sudah harus sarapan. Lalu pukul 10.30 boleh makan dalam porsi agak porsi besar, dengan pelengkap seperti ikan atau ayam. Lalu makan lagi pukul 12.30 dan 17.00.
"Namun di antara jadwal makan itu ada yang cuma mengkonsumsi yogurt non fat," katanya. Dalam diet itu, tambah Heru, SBY juga tidak mengonsumsi obat diet tertentu. Sementara sayurannya juga biasa seperti timun, asparagus atau kadang-kadang bayam, dikonsumsi dalam jumlah banyak.
"Kalau tidak salah makan enam sampai tujuh kali sekali. Tapi ada yang cuma yogurt non fat," jelasnya.
Heru menegaskan SBY dalam kondisi terbaik sekarang, sehingga tidak perlu dikhawatirkan meski terlihat agak kurus. Dia pun membantah isu stroke yang sebelumnya muncul di media massa.
"Dulu ada berita stroke segala macam, kebalikan sekarang beliau dalam kondisi fit. olahraga sekarang belum tentu Anda menang," jelasnya.
Lalu berapa kilokah SBY turun? Heru tidak tahu pasti. Tapi berdasar teori, bisa turun 5,8 kilogram selama lima minggu. Ck...ck...ck...boleh juga.